Hukum Faraday | Elektrolisis
Listrik Elektrokimia (ELE) – cerdaskan.com. Dalam artikel
kali ini saya akan memberikan informasi tentang hukum faraday dalam elektrokimia.
Michael Faraday terkenal dengan karyanya di
bidang elektrokimia
pengaruh kimia terhadap arus listrik. Penelitiannya menghasilkan dua hukum elektrolisis,
yaitu hukum
faraday I dan II. Istilah popular dalam bidang elektrokimia diantaranya anode, katode, electrode
dll. Lebih jelasnya kita lihat uraian di bawah ini :
Dalam sel elektrolisis,
energy listrik diubah menjadi energy kimia. Bagaimana hubungan antara jumlah
listrik yang digunakan pada elektrolisis dengan massa produk yang dihasilkan di electrode?
Hal ini tertuang dalam hukum faraday yang terdiri dari dua hukum yaitu :
- Hukum Faraday I
“Jumlah zat yang
dihasilkan di electrode berbanding lurus dengan jumlah arus listrik yang
melalui elektrolisis”
Secara matematis
dirumuskan :
W = e.F
W = e.i.t/96.500
Keterangan :
W = jumlah zat
yang dihasilkan (g)
e = berat
ekivalen
F = arus listrik
untuk mendapatkan 1 mol electron F
i = arus listrik
(A)
t = waktu reaksi
(detik)
- Hukum Faraday II
“Jika arus
listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka yang
dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat ekivalen zat itu
tanpa bergantung pada jenis zat yang terlibat dalam reaksi elektrolisis”.
Secara matematis
dirumuskan :
W1/e1
= W2/e2 = . . . = Wn/en
Keterangan :
W = jumlah zat
yang dihasilkan (g)
e = berat
ekivalen
1 faraday = 1
mol electron = 96.500 coulomb/mol electron
Dengan menggunakan
hukum faraday ini, kita dapat menghitung massa senyawa yang diendapkan selama
proses elektrolisis berlangsung.
Demikianlah uraian
tentang hukum faraday yang dapat saya tuliskan. Semoga artikel Hukum Faraday | Elektrolisis Listrik Elektrokimia
(ELE) ini menambah banyaknya informasi kimia dan bermanfaat bagi
anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Telah membaca artikel kami. Silahkan tinggalkan komentar anda disini.